Jumat, 14 Februari 2014

Pemilihan Ikan Yang Baik

Tips memilih ikan yang baik


Ikan merupakan salah satu makanan yang cepat rusak, karena kandungan protein yang sangat tinggi menyebabkan bau busuk yang menyengat.


Ciri-ciri ikan segar adalah sebagai berikut :
  1. Warna kulit terang dan cerah
  2. Daging ikan bila ditekan terasa keras
  3. Mata jernih menonjol dan cembung
  4. Sisik ikan segar masih kuat melekat dan mengkilat, sisik masih utuh tidak banyak yang lepas
  5. Insang berwarna merah
  6. Sirip kuat
  7. kulit dan daging ikan tidak mudah robek, terutama pada bagian perut. Tidak berbau busuk.
Pemilihan bahan baku :
Kesegaran ikan dapat diketahui dengan cara mengamati penampilan fisik, mata, insang, tekstur, dan baunya. Ketika masih segar, ikan tampak cemerlang, mengilap keperakan sesuai jenis. Lendir di permukaan tubuh tidak ada sampai tipis, bening, dan encer. Sisik tertanam kuat dan tidak mudah lepas, perut utuh, dan lubang anus tertutup. Matanya cembung, cerah, putih jernih, pupil hitam, tidak berdarah. Insangnya merah cerah tidak berlendir atau sedikit berlendir. Tekstur dagingnya pejal, lentur, dan jika ditekan cepat pulih. Baunya segar atau agak amis.

Pemakaian formalin didalam makanan sangat tidak dianjurkan karena didalam formalin terkandung zat formaldehid yang didalam tubuh bersifat racun. Kandungan formalin yang tinggi didalam tubuh akan menyebabkan iritasi lambung, alergi, bersifat karsinogenik dan bersifat mutagen serta orang yang mengkonsumsinya akan muntah, diare dan kencing bercampur darah dan apabila terhirup akan merangsang terjadinya iritasi hidung, tenggorokan dan mata (Winarno, 2004).

Ciri ikan yang diawetkan dengan formalin :
  1. Tidak busuk bahkan hingga 3 hari walaupun tidak disimpan di dalam lemari pendingin
  2. Warna insang merah tua gelap, bukan merah segar. Sedangkan warna daging ikan putih bersih
  3. Bau tidak seperti ikan segar, tidak bau amis, melainkan menyengat bau formalin
KKN Tim I Universitas Diponegoro 2014
Desa Sidomukti


ASI Eksklusif Bagi Bumiku

ASI eksklusif selain baik bagi bayi dan ibu ternyata juga ramah terhadap lingkungan. Bagaimana bisa?

Menyelamatkan bumi bisa dimulai dari satu langkah berarti bersama sang buah hati. Memberikan Air Susu Ibu (ASI) kepada anak saat dilahirkan merupakan salah satu langkah nyata kepedulian terhadap lingkungan saat ini. Menyusui, ternyata merupakan satu-satunya pemberian nutrisi pada bayi yang ramah lingkungan. Berbeda halnya dengan penggunaan susu formula yang dapat memberikan dampak negatitif terhadap kesehatan anak dan juga tentunya terhadap lingkungan sekitar. Dampak kesehatan yang ditimbulkan yaitu anak akan mudah terserang penyakit karena imunitas yang diberikan oleh susu formula tidak sebaik kandungan pada ASI, selain itu dampaknya apabila tidak memberikan susu formula tepat pada aturannya akan dapat mengakibatkan obesitas pada anak yang nantinya dengan keadaan obesitas pada anak akan berpengaruh terhadap kondisi kesehatan nantinya anak akan udah terkena penyakit degenerative seperti PJK (Penyakit Jantung Koroner), diabetes dan stroke. 
Dampak lingkungan yang akan ditimbulkan dengan penggunaan susu formula yaitu dapat meningkatkan terjadinya polusi dilingkungan baik polusi udara dan tanah. Polusi udara yang dimaksud adalah produksi gas metan yang sangat tinggi yang dihasilkan oleh kotoran sapi, dimana sapi merupakan bahan baku pokok dalam pembuatan susu formula. Banyak peternakan yang belum mengolah limbah dan kotoran hewan yang dihasilkan dengan baik sehingga gas metan yang dihasilkan dibuang ke udara dan ini akan mengakibatkan bertambahnya jumlah gas metan yang dapat melubangi lapisan ozon. Selain dampak lingkungan yang ditimbulkan yaitu dengan adanya sampah plastic atau botol plastic yang dihasilkan dari sisa pengonsumsian terhadap susu formula. Sampah plastic akan dapat mencemari tanah sampai ratusan tahun pun tidak akan dapat hancur dan teruai dengan sempurna, sehingga hal inilah yang akan dapat mencemari tanah karena botol atau plastic tersebut mengandung bahan-bahan kimia yang dapat merusak kesuburan tanah. 

Untuk mengatasi permasalah tersebut maka satu-satunya cara yang paling ramah lingkungan untuk memberikan asupan gizi yang baik pada bayi yaitu dengan memberikan ASI ekslusif selama enam bulan. Pemberian ASI ini selain kaya manfaat dan sangat dibutuhkan oleh anak untuk meningkatkan tumbuh kembang dan kecerdasan anak juga tidak berdampak terhadap lingkungan. Tetapi sebaliknya dengan memberikan ASI ekslusif adalah salah satu langkah nyata kepedulian terhadap kerusakan lingkungan yang semakin hari semakin memprihatinkan. Oleh karena itu terdapat pengaruh positif antara pemberian ASI ekslusif terhadap upaya pelestarian lingkungan akibat pemanasan global.

Bayi Sehat, Ibu Senang, Bumiku Sejahtera

KKN Tim I Universitas Diponegoro 2014
Desa Sidomukti

Selalu lakukan 4Mpluss

Pada musim hujan perlu diwaspadai penyakit demam berdarah karena pada musim hujan ini populasi nyamuk demam berdarah meningkat karena banyaknya tempat berinduk nyamuk. Air hujan yang tergenang dapat menimbulkan jentik-jentik nyamuk Aedes Aegypti berkembang menjadi nyamuk dewasa. Sehingga perlu dilakukan pencegahan penyakit DB yang dapat dilakukan dengan hal kecil seperti melakukan 4M Pluss sehingga perlu dilakukan penyuluhan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pencegahan DB. Berikut cara 4Mpluss Unuk mencegah perkembangbiakan nyamuk :

  1. Menguras
  2. Menguras wadah air yang terdapat di dalam bangunan seperti: bak mandi, tempat air minum burung, bak WC agar telur nyamuk tidak menempel an tidak menetas.
  3. Menutup
  4. Menutup wadah air, agar nyamuk tidak dapat masuk dan bertelur.
  5. Mengubur
  6. Barang-barang bekas yang dapat menampung air dan tidak kan dimanfaatkan lagi sebaiknya disingkirkan dengan cara yang lebih mudah yaitu dengan mengubur. Contoh barang bekas yang perlu dikubur: ember pecah, kaleng,dll.
  7. Memantau
  8. Memantau semua wadah air yang berpotensi sebagai tempat perindukan nyamuk.
  9. PLUSS
    • Jangan Menggantung Baju
    • Memelihara ikan di kolam ikan
    • Menabur larvasida di wadah air
    • Menggunakan kelambu
KKN Tim I Universitas Diponegoro 2014
Desa Sidomukti
www.rt36kampoengcyber.com
m.kompas.com/health/read/2013/04/05/09423616/Agar.Pemaberantasan.Nyamuk.DBD